♠️ Cerita Batu Golog Dalam Bahasa Sasak
StoryTelling Cerita "CINDERELLA" dalam Bahasa Inggris Dan Artinya; Nama Bulan Dalam Bahasa Inggris Dan Contoh Penggunaannya; 61 Nama Buah-Buahan Dalam Bahasa Inggris Lengkap Dan Artinya; Pengertian Generic Structure Dan Contoh Procedure Text
3 Latar Legenda Batu Golog. Secara general, latar tempat yang digunakan dalam cerita rakyat Batu Golog ini adalah di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tepatnya, berada di daerah Padamara. Sementara itu, latar tempatnya pun sudah disebutkan dalam cerita secara spesifik. Beberapa di antara adalah di rumah keluarga Lembain, desa tetangga, dan langit.
Hereis a story about a plain-surface stone, which is called the goloq stone by the local inhabitants of West Nusa Tenggara.There is an interesting story about it. It is said that the names of three villages in West Nusa Tenggara have the correlation with the legend of the goloq stone.Those three villages are now known as Gembong, Dasan Batu, and Montong Teker villages.
NTB- Indonesia. Buku 366 Cerita Rakyat Nusantara. Rating : 2.5 (63 pemilih) Kabupaten Lombok Tengah adalah salah satu daerah Tingkat II di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Di daerah ini terdapat sebuah kawasan wisata pantai yang sangat menarik dan ramai dikunjungi oleh para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
Artikelini menjawab dua permasalahan, yakni (1) perbandingan antara cerita rakyat Sasak dan Samawa dan (2) konsep berpikir masyarakat Sasak dan Samawa berdasarkan perbandingan cerita rakyatnya. Cerita rakyat yang dijadikan data analisis adalah tiga pasang cerita yang memiliki kemiripan, yakni (1) Batu Goloq (Sasak) dan Batu
DatuTerune kirim Arya Bawal bekeq Arya Tebuik lalo ngelamar, dengan ancaman hancur kerajaan Beru anden lamaranne tetolaq. Pangeran maliawang mengirim Arya Bumbang dait Arya Tuna kadu ancaman sak pade. Putri Mandalika ndek peduli, bekeq Datu terune lepasan senggeger utusaning Allah, sedang Maliawang tiup senggeger jarring sutra.
Ceritaini merupakan cerita dari gumi sasak yang penokohannya dilakoni oleh monyet atau masyarakat sasak menyebutnya dengan tegodek-godek dan kodok dalam bahasa sasaknya tetuntel-tuntel. Pada suatu hari tegodek-godek dan tetuntel-tuntel berjanji untuk bertemu di kali. Namun di luar dugaan, kali yang mereka kunjungi sedang dilanda banjir bandang
Amanatcerita legenda batu golog dari Provinsi Nusa Tenggara Barat ini adalah setiap orang tua hendaknya merawat dan menyayangi anaknya dengan sebaik-baiknya. Kesibukan bekerja bukanlah alasan yang tepat untuk mengabaikan mendidik anaknya sendiri. Bagaimanapun, masa depan anak-anak tergantung dari kasih sayang orang tua sejak kecil.
gendaBatu Golog dalam bahasa Sasak ini merupakan persembahan dari siswa kelas XI SMAN 1 Pringgabaya. Video legenda ini hadir sebagai salah satu sarana untuk
Kecantikandan keanggunan Putri Mandalika sangat tersohor dari ujung timur sampai ujung barat pulau Lombok. Kecantikan dan keanggunan sang putri terdengar oleh para pangeran - pangeran yang membagi habis bumi Sasak (Lombok). Masing - masing dari kerajaan Johor, Lipur, Pane, Kuripan, Daha, dan kerajaan Beru. Para pangerannya pada jatuh cintar.
Tidaksemua Lombok adalah Sasak. Diskusi Zoom bersama Mahasiswa UNU Mataram 10.06.2021 jam 14.00.WIB Assalamualaikum wr.wb. Kegagalan pengajaran bahasa Sasak di sekolah sekolah Lombok adalah karena guru tidak menguasai materi sedangkan murid murid tidak mengenal bahasa Sasak dengan baik. Saya membaca materi dan kamus bahasa Sasak dan berdiskusi dengan Drs. Muhir Junep, pengajar pertama bahasa
KAMUSBAHASA SASAK Rabu, 21 Desember 2011. KAMUS BAHASA SASAK-INDONESIA. A. Abang: merah. abot : malas, tidak mau berusaha. abu : abu, bapak, ayah. (biasanya panggilan untuk tokoh masyarakat) (n∂=pro) : mengajari, mengajarkan, biasanya digunakan dalam ungkapan memperingati seseorang) b∂rajah (b∂r=fre) : belajar. Ajaq (bh) : bohong
QkYiCG7. Cerita rakyat Putri Mandalika sering dikaitkan dengan legenda asal muasal tradisi festival Bau Nyale. Festival tersebut merupakan tradisi unik yang sudah di lakukan secara turun temurun. Ternyata di balik Festival Bau Nyale ada sebuah cerita rakyat yang sangat seru. Apakah kalian penasaran? Ini dia kisah lengkapnya Dahulu kala, ada sebuah kerajaan di Lombok. Raja memiliki seorang putri yang sangat cantik. Namanya adalah Putri Mandalika. Dia sangat cantic sehingga banyak pria muda jatuh cinta padanya. Pangeran dari semua kerajaan ingin menikahinya. Satu demi satu, mereka datang untuk melamarnya. Putri Mandalika adalah gadis yang baik. Dia benci membuat orang sedih. Jadi, ketika para pangeran itu datang untuk melamarnya menjadi istri mereka, dia sangat bingung. Dia tidak bisa memutuskan, dan dia juga tidak ingin membuat mereka sedih. Sang raja kemudian mengadakan kompetisi di pantai Seger Kuta, Lombok. Dia meminta semua pangeran untuk mengambil bagian dalam kompetisi memanah. Aturannya sederhana siapa pun yang menembak sasaran dengan sempurna, ia bisa menjadi suami dari putrinya yang cantik. Satu per satu, semua peserta mencoba yang terbaik. Mereka semua ingin menjadi pemenang. Setelah beberapa kali, tidak ada pemenang. Karena tidak ada seorang pun yang menjadi pemenang, maka mereka mulai berdebat. Mereka mengaku sebagai yang terbaik. Argumen itu semakin panas. Akhirnya, mereka semua berkelahi. Segera, pertempuran menjadi lebih besar. Dan bahkan seperti perang, karena semua pangeran membawa prajurit mereka dalam kompetisi memanah. Putri Mandalika benar-benar khawatir. Dia tidak ingin perang menjadi lebih besar dan melukai banyak orang. Akhirnya, dia punya ide. “Semua orang, dengarkan! Aku tahu kalian semua mencintaiku dan ingin aku menjadi istrimu. Tapi aku tidak bisa menjadi istri kalian. Aku tidak ingin kalian bertarung karena aku. Dan aku tidak ingin kalian bersedih juga. Aku ingin kalian semua memiliki aku, tetapi tidak sebagai istrimu. Aku ingin menjadi seseorang yang semua orang bisa miliki. Aku ingin berguna untukmu. Aku ingin menjadi nyale yang kalian semua bisa nikmati bersama, “kata Putri Mandalika. Raja dan semua orang di pantai tidak mengerti apa yang dia maksud. Raja kemudian mendatanginya. Tetapi sebelum dia mendekati putrinya, Putri Mandalika melompat ke laut. Dia menghilang dalam gelombang besar. cerita rakyat putri Mandalika legenda bau nyale Hal itu membuat kekacauan di pantai. Orang-orang berteriak. Semua pangeran mencoba berenang untuk menemukan sang putri. Tapi tidak ada yang berani melompat di laut, ombaknya terlalu tinggi. Setelah beberapa jam berusaha mencari sang putri, tiba-tiba mereka menemukan banyak cacing laut di pantai. Raja kemudian menyadari bahwa putrinya telah kembali sebagai cacing laut. Belakangan dia menamakan cacing itu sebagai nyale . Sampai sekarang, orang-orang di Lombok selalu berusaha menangkap nyale. Nyale sangat lezat dan itulah sebabnya semakin banyak orang datang ke Lombok untuk menangkapnya. Namun, mereka tidak dapat menangkapnya kapan saja mereka mau. Mereka hanya dapat menemukannya setahun sekali, pada bulan Februari atau Maret. Tradisi menangkap cacing laut disebut Bau Nyale . Tahukah kamu? Bau Nyale … Festival Unik di Lombok. Salah satu festival Lombok yang paling penting dan populer adalah Bau Nyale, yang berarti “menangkap cacing laut” dalam bahasa Sasak setempat. Ini adalah tradisi budaya, berakar dalam pada legenda dan drama lokal, dan unik ke pulau Lombok. Cacing laut adalah varietas langka cacing Palolo Eunice viridis yang ditemukan di perairan tropis di beberapa bagian dunia dan di Lombok, Sumba dan Savu di Indonesia. Setahun sekali, ketika kondisi musiman, laut dan bulan menyatu, Nyale datang ke pantai-pantai tertentu di sekitar Lombok selama beberapa hari, lautan dipenuhi dengan cacing laut yang menggeliat dalam berbagai warna, mulai dari cokelat sederhana atau pucat krim menjadi merah dan hijau. Bau Nyale, atau Festival Nyale, berlangsung setiap tahun di bulan kesepuluh kalender Sasak pada waktu dekat dengan bulan purnama, dan dirayakan tahun ini pada 14 dan 15 Februari di pantai selatan pantai Lombok. Situs paling populer untuk merayakan Bau Nyale adalah di Pantai Seger yang indah di dekat Kuta; sebuah daerah yang disebut Putri Nyale Putri Nyale oleh orang-orang Lombok. Baca juga cerita rakyat dari Nusa Tenggara Barat terpopuler adalah Kumpulan Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat NTB Paling TerkenalKumpulan Cerita Legenda Dari Nusa Tenggara Barat Batu GologDongeng Cerita Rakyat NTB La Golo Legenda Nusa Tenggara BaratCerita Rakyat NTB Nusa Tenggara Barat – Asal Kota AmpenanCerita Rakyat Terkenal Dari Nusa Tenggara BaratCerita Rakyat Nusa Tenggara Barat Kisah Sari Bulan
Uploaded byMey CUaeemzz 0% found this document useful 0 votes468 views9 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes468 views9 pagesBatu GologUploaded byMey CUaeemzz Full descriptionJump to Page You are on page 1of 9Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
PenyesaIan Inaq Lembain pada jaman dahulu kala menjadi latar belakang Cerita Rakyat dari Nusa Tenggara Barat Batu Golog. Sama seperti Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat Kisah Sari Bulan maka legenda Batu Golog menjadi latar belakang asal muasal tiga daerah yang ada di Nusa Tenggara Barat. Jika teman-teman berasal dari NTB tentunya tidak asing dengan Desa Gembong, Dasan Batu dan Montong Teker, Legenda Batu Dolog menjadi dasar penamaan ketiga daerah tersebut. Yuk sama-sama kita ikuti kisah rakyat Nusa Tenggara Barat ini sampai selesai. Amaq Lembain dan Inaq Lembain adalah sepasang suami-istri yang sangat miskin. Mereka dikaruniai dua anak yang masih kecil. Keluarga itu tinggal di Padamara, Nusa Tenggara Barat. Mereka tak punya sawah untuk digarap, tak ada kebun untuk ditanami, juga tak memiliki hewan ternak. Saking miskinnya, terkadang mereka tidak makan seharian. Setiap hari pasangan itu berjalan kaki berkeliling desa, mencari orang yang membutuhkan bantuan mereka. Cerita Rakyat dari Nusa Tenggara Barat Suatu hari, seperti biasa Amaq Lembain dan Inaq Lembain pergi mencari pekerjaan beserta kedua anaknya. Setelah seharian berkeliling, akhirnya Amaq Lembain mendapatkan pekerjaan. Ia diminta membetulkan pintu rumah yang rusak. Tinggallah Inaq Lembain yang terus mencari pekerjaan. Sambil menggandeng kedua anaknya, ia mendatangi tiap rumah. “Permisi Bu, apakah ada yang bisa saga bantu?” tanya Inaq Lembain pada seorang wanita yang sedang menampi beras. Di rumah ibu itu, tampak beberapa wanita sedang menumbuk padi. Ibu itu memandang sekilas pada Inaq Lembain, “Aku tidak membutuhkan bantuanmu. Sudah banyak yang membantuku,” jawabnya. “Tolonglah Bu, kedua anak saya butuh makan. Ibu tak perlu membayar dengan uang, cukup dengan beras saja. Asal anak saya bisa makan, saya sudah senang,” kata Inaq Lembain memohon. Ibu itu merasa iba. Ia akhirnya memberi Inaq Lembain pekerjaan, yaitu menumbuk padi. Inaq Lembain berpesan pada kedua anaknya, “Jangan ganggu Ibu ya. Ibu harus bekerja. Kalian duduk saja di sini.” Anak-anaknya ia dudukkan di atas batu ceper, tak jauh dari tempatnya. Batu ceper itu biasa disebut batu golog. Inaq Lembain mulai bekerja. Ia bekerja dengan sungguh-sungguh, ia tak ingin mengecewakan ibu yang telah memberinya pekerjaan tersebut. Saat sedang sibuk menumbuk padi, terdengar suara kedua anaknya, “Ibu… Ibu… Iihatlah kami,” panggil mereka. Kedua anak itu memanggil ibunya karena merasa ada keanehan pada batu yang mereka duduki. Batu itu bergerak naik, semakin lama semakin tinggi. “Sssttt… diamlah, jangan ganggu Ibu!”sahut Inaq Lembain sambil terus menumbuk. Ia tak menoleh sedikit pun pada anak-anaknya. Batu itu bergerak semakin tinggi. Kedua anak itu sangat panik dan ketakutan. Mereka serentak berteriak lagi, “Ibu… Ibu… batu ini bergerak naik. Kami takut Bu….” Inaq Lembain tetap tak peduli. Ia pikir anak-anaknya hanya mencari perhatiannga saja. Ia terus melanjutkan pekerjaannya. Cerita Rakyat dari Nusa Tenggara Barat Batu Golog “Ibu… Ibu… tolong… kami ada di atas Bu,” teriak anak-anak itu lagi. Kedua anak itu terus berteriak-teriak, namun Inaq Lembain tetap tak peduli. Lama-kelamaan, suara anak-anaknya itu semakin pelan dan menjauh. Inaq Lembain tak lagi mendengar teriakan anak-anaknya. “Baguslah, mereka pasti kecapekan. Tidurlah yang nyenyak ta, Nak. Ibu harus mengelesaikan pekerjaan ini,” gumamnya dalam hati. Inaq Lembain tak mengadari, batu golog telah membawa kedua anaknya ke atas, nyaris menyentuh awan. Setelah Inaq Lembain menyelesaikan pekerjaannya, ia lalu mencari anak- anaknya. Alangkah paniknya ia ketika melihat batu yang diduduki kedua anaknya sudah menjulang ke langit. Ujung batu itu sudah tak tampak, bahkan anak-anaknya pun tak kelihatan lagi. Inaq Lembain menangis kebingungan. Ia memohon pada Tuhan untuk menyelamatkan anak-anaknya. Dengan bantuan Tuhan, selendang yang dikenakan Inaq, Lembain mampu memenggal batu golog itu. Dengan sekali tebas, batu golog itu pecah menjadi tiga. Namun sayang, meski batu itu sudah pecah, kedua anak Inaq Lembain telah berubah menjadi dua ekor burung. Si sulung berubah menjadi burung kekuwo, sedangkan si bungsu berubah menjadi burung kelik. Inaq Lembain sangat menyesal, kini kedua anaknya berubah menjadi burung. Meski demikian, ia membawa pulang kedua burung itu dan merawatnya. Konon kabarnya, ketiga bagian batu golog yang terbelah itu terlempar ke tiga daerah. Lemparan batu golog yang pertama menyebabkan getaran yang sangat dahsyat di Desa Gembong. Bagian kedua batu golog itu terlempar dan jatuh di Dasan Batu. Nama ini diberikan karena ada orang yang menyaksikan saat batu itu jatuh. Batu yang terakhir, terlempar ke daerah yang kemudian dinamakan Montong Teker. Nama ini diberikan karena bagian terakhir batu golog ini menimbulkan suara gemuruh saat mendarat. Pesan moral dari Cerita Rakyat dari Nusa Tenggara Barat Batu Golog untukmu adalah Janganlah menunda-nunda suatu pekerjaan. Jika ada orang yang meminta pertolongan, segeralah menolongnya sebelum terlambat.
cerita batu golog dalam bahasa sasak