🎊 Unsur Hara Esensial Dan Non Esensial
Unsurhara esensial meliputi : (1) unsur hara makro, yaitu unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar, yaitu unsur hara primer (H, C, O, N, P, K). Dan unsur hara sekunder (Ca, Mg, dan S) ; dan (2) unsur hara mikro yaitu unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah kecil, seperti : Fe, Cu, Mn, Zn, B, Mo, dan Cl. Sedangkan unsur hara non
atauasam anorganik atau berasosiasi dengan protein atau lipid dan setelah diabsorbsi, berasosiasi dengan ion-ion negatif dalam tubuh. Meskipun mineral merupakan bagian kecil dari total jaringan badan, tapi sangat esensial atau banyak proses vital. Banyaknya berkisar antara 2% -0,00004% (mungkin lebih kecil) dari berat badan.
Unsurhara makro mungkin sudah sering didengar seperti N, P, K dan lainnya. Bahkan, sumber unsur tersebut dengan mudah diperoleh dalam bentuk pupuk NPK. Oleh karena itu, dalam artikel ini lebih banyak menampilkan unsur hara mikro yang bersumber dari pupuk kandang sebagai bagian dari pupuk organik. Berikut ini dapat dilihat ada 7 unsur esensial
JenisJenis Unsur Hara Mikro dan Peranannya - Saprodi Indonesia. 21 Jenis Hara ESENSIAL dan Non ESENSIAL Serta Fungsi dan Manfaatnya - Berita pertanian mitalom. Unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tanaman dan fungsinya - Blog Idn. √ 13 Contoh Unsur Hara Makro Mikro dalam Tanah | DosenPertanian.Com. Unsur Hara Dalam Tanah | PDF
Harabenefisial yaitu hara yang berfungsi menstimulir pertumbuhan tetapi tidak esensial atau bersifat esensial untuk spesies tertentu. Unsur hara yang termasuk kedalam hara benefisial adalah: Cobalt (Co), Natrium/Sodium (Na), Silikon (Si), Nikel (Ni), Selenium (Se) dan Alumunium (Al) (Marschner, 1986) c. Hara non esensial atau hara fungsional
Makroelemen atau makro nutrien atau unsur hara pokok : C, H, 0, N, S, P ,Ca, K, Mg, Fe. Mikro elemen atau mikro nutrien atau unsur hara pelengkap: B, Cu, Mn, Mo, Zn, Cl, dibutuhkan dalam jumlah relatif rendah Makro dan mikro elemen merupakan elemen esensial dan harus ada pada tumbuhan.
Tanamanmembutuhkan unsur hara esensial selama masa pertumbuhan dan perkembangannya. Unsur hara makro adalah unsur hara yang diperlukan oleh tanaman relatife dalam jumlah banyak. Unsur hara mikro dibutuhan tanaman hanya sedikit. Unsur hara makro & mikro unsur hara makro : Carbon (C) Oksigen (O) Hidrogen (H) Ntrogen (N) Fosfor (P) Kalium (K) Calcium (Ca) Magnesium (Mg) Sulfur (S) unsur hara mikro: Besi (Fe) Boron (Bo)
berpengaruhterhadap kelarutan P dalam tanah. Tidak ada unsur hara lain yang dianggap non esensial hadir dalam jumlah yang secara konsisten banyak pada tanaman. Pada tanaman padi misalnya, kadar Si sangat tinggi dan melebihi unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg dan S). Apabila kadar SiO2 kurang dari 5% maka tegak tanaman padi tidak kuat dan mudah
21. Unsur Hara Kalium Kalium (K+) merupakan unsur hara makro esensial bagi tanaman. Kalium diserap oleh tanaman melalui sel epidermis dan korteks dan sekali di stele, selanjutnya didistribusikan ke tunas dan daun (Nieves-Cordones et al., 2014). Kalium di dalam tanah terdapat dalam empat bentuk dimana satu sama lain
Setidaknyatanaman membutuhkan 13 macam unsur hara esensial makro (N, P, K, S, Mg, Ca), unsur hara mikro (Cl, Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo) dan kurang lebih 5 unsur hara non-esensial atau fungsional (Na, Co, V, Si, Ni). Semua unsur ini wajib diperlukan tanaman untuk metabolisme yang sempurna. Klasifikasi pupuk
Delapanunsur esensial yang lain disebut mikronutrien (micronutrient) karena tumbuhan membutuhkan unsur-unsur tersebut dalam jumlah kecil.Mereka adalah klorin, besi, mangan, boron, seng, tembaga, nikel, dan molibdenum. Pada beberapa kasus, natrium mungkin merupakan mikronutrien esensial kesembilan, yakni bagi tumbuhan yang menggunakan jalur-jalur fotosintesis C3 dan CAM demi peregenerasial
KETERSEDIAANUNSUR HARA ESENSIAL DAN KEGUNAANNYA 43 A. Ketersediaan Unsur Hara Makro 43 1. Nitrogen (N) 45 2. Fosfor (P) 47 3. Kalium (K) 51 4. Kalsium (Ca) 54 5. Magnesium (Mg) 55 Non Simbiotis 81 3. Bahan Organik 82 4. Pupuk Nitrogen 85 C. Ketersediaan Nitrogen Tanah 87 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi 87
iwfwzc. 0% found this document useful 0 votes578 views4 pagesOriginal TitleUNSUR HARA ESENSIAL DAN NON-ESENSIALCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes578 views4 pagesUnsur Hara Esensial Dan Non-EsensialOriginal TitleUNSUR HARA ESENSIAL DAN NON-ESENSIALJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Apabila manusia dan binatang membutuhkan makanan untuk melangsungkan hidupnya, tumbuh dan berkembang maka demikian pula dengan tumbuhan. Bedanya adalah manusia dan hewan merupakan mahluk heterotrof yang mendapatkan sumber makanannya berupa zat-zat organik dari mahluk hidup lain. Sedangkan tanaman sebagai mahluk hidup autotrof memproses sendiri zat-zat organik dari bahan baku berupa unsur-unsur kimia sederhana yang disebut hara. Hara ini diperoleh tanaman dari alam sekitar, maupun dari pemberian manusia. Unsur hara yang diperoleh secara alamiah dan sangat berlimpah terdiri dari karbon C, oksigen O, hidrogen H. Ketiganya merupakan unsur hara mutlak atau pokok bagi tanaman sebagai bahan utama dan dominan penyusun tubuh tanaman. Tanpa ketiga unsur tersebut tanaman tidak mungkin bisa hidup. Selain ketiganya terdapat pula nitrogen N, sulfur S, kalsium Ca, fosfat P, kalium K, magnesium Mg dan mineral-mineral mikro. Tersedia juga di alam dari pelapukan sisa-sisa mahluk hidup yang telah terurai serta dari mineral tanah misalnya sisa material vulkanik. Tetapi ketersediaan unsur-unsur ini relatif terbatas. Bagi tanaman yang tumbuh alami seperti rerumputan, pepohonan di hutan, semak belukar dan tumbuhan liar keberadaan unsur-unsur tersebut masih mencukupi untuk tumbuh secara alami dan normal. Akan tetapi untuk tanaman yang sengaja ditanam dan dirawat oleh manusia dengan tujuan dipetik hasilnya atau dipanen disebut tanaman budidaya, unsur-unsur hara dari alam lama kelamaan mulai berkurang. Untuk memberikan hasil panen yang optimal dan dalam kurun waktu yang relatif singkat, manusia harus memberikan tambahan unsur hara sendiri yang berimbang dan memadai. Bahan-bahan sumber unsur hara yang ditambahkan secara sengaja itu disebut pupuk. Jadi pupuk adalah suatu bahan yang mengandung unsur hara atau nutrisi yang diberikan secara sengaja bagi tanaman, guna mencukupi kebutuhan unsur-unsur hara yang kurang tersedia di alam, untuk mempercepat dan mengoptimalkan pertumbuhan, perkembangan dan produktivitas tanaman. Unsur Hara Berdasar Jumlah Kebutuhan Tanaman 1. Unsur Hara Makro Disebut unsur hara makro karena dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak sebagai komponen utama dalam kelangsungan hidup dan pembentukan tubuh tanaman. Dibedakan menjadi 2 yaitu a. Unsur Hara Makro Bebas atau Tak Terbatas Terdiri dari karbon C, hidrogen H, dan oksigen O. Digolongkan sebagai unsur hara tak terbatas karena tanaman membutuhkannya dalam jumlah yang banyak dan ketersediaannya tidak terbatas di alam. Sepanjang waktu tanaman menyerap dan membebaskan ketiga unsur ini, yang tersedia melimpah tak terbatas dari udara. Tidak ada ukuran pasti berapa kebutuhan tanaman akan unsur C, H, dan O ini karena tanaman tak pernah kekurangan dan tak pernah keracunan karena kebanyakan menyerap unsur-unsur tersebut. C, H dan O merupakan bahan baku utama pembentuk zat-zat organik sakarida, asam amino, dan lipid yang berlanjut pada pembentukan komponen kompleks seperti karbohidrat, asam amino, lemak, yang akhirnya membentuk jaringan dan bagian-bagian tubuh tanaman. Selain itu unsur-unsur ini juga membentuk zat-zat organik metabolit seperti enzim, hormon pengatur tumbuh, vitamin, senyawa pertahanan alamiah, terpen dll. Menurut riset para ahli biokimia tumbuhan, keberadan unsur C, H dan O dalam tubuh tanaman berkisar 60% hingga 65 % dari bobot kering tanaman sebagai material organik. Ketika tanaman kering dibakar hingga menjadi arang sebagian kecil unsur C, dan sebagian besar unsur H dan O hilang, yang tersisa adalah arang yang 85%-nya merupakan unsur karbon dan sisanya berupa mineral kalsium, silika, fosfat dan dan lainnya. Tanaman menyerap C dalam bentuk karbon dioksida CO2, oksigen dan hidrogen dalam bentuk H2O air melalui fotosintesis untuk menghasilkan zat gula sederhana pembentuk lignin jaringan kayu, biji, buah, umbi dan organ-organ lainnya. Oksigen juga diserap melalui proses respirasi untuk merombak sebagian gula tadi menjadi energi bagi tanaman. Seluruh proses tersebut ditangani oleh klorofil zat hijau daun laksana tukang masak dimana daun adalah dapurnya. b. Unsur Hara Makro Terbatas Unsur hara makro terbatas ini dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak namun terbatas ketersediaannya di alam dan terbatas pemanfaatannya hingga jumlah tertentu. Tanaman budidaya membutuhkan asupan hara makro ini melebihi dari yang tersedia di alam untuk pertumbuhan dan produktivitas yang optimal. Dibagi menjadi 2 yaitu Hara makro primer yang terdiri dadi nitrogen N, fosfor P, dan kalium / potasium K. Hara makro sekunder yang kebutuhannya lebih sedikit daripada hara makro primer namun penting juga untuk dicukupi. Terdiri dari kalsium Ca, belerang / sulfur S dan magnesium Mg. Pada tanaman padi-padian termasuk jagung dan gandum kebutuhan unsur silika juga menempati posisi sebagai makro sekunder. 2. Unsur Hara Mikro Disebut hara mikro karena unsur-unsur ini dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sangat sedikit dan memberikan peran sebagai unsur-unsur penunjang bagi pemanfaatan unsur-unsur makro oleh tanaman. Defisiensi unsur mikro bisa menyebabkan gangguan hingga kegagalan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Terlalu banyak pemberian unsur mikro bisa berakibat keracunan pada tanaman. Dengan adanya unsur mikro, maka unsur-unsur makro dapat diproses sesuai dengan fungsinya masing-masing. Pertumbuhan tanaman itu seperti proses membangun suatu gedung. Unsur-unsur hara makro ibaratnya material seperti semen, pasir, batu bata, tanah, gamping, dan kerikil yang wajib ada. Setelah semua bahan baku tersedia, maka kegiatan membangun siap dilaksanakan. Kegiatan membangun dalam tubuh tanaman disebut anabolisme, yaitu proses menyusun bahan-bahan baku berupa hara menjadi senyawa-senyawa organik kompleks dan berlanjut hingga menjadi tubuh tanaman. Agar proses pembangunan gedung terlaksana dengan baik, harus ada peralatan, tenaga tukang, dan mandor yang mengatur dan mengarahkan para tukang. Dalam anabolisme tanaman unsur-unsur mikro inilah yang menjalankan peranan seperti tukang, peralatan, dan mandor. Istilah tukang di tanaman disebut katalisator, sedangkan mandornya disebut regulator. Unsur mikro dibagi menjadi 2 a. Unsur Mikro Esensial Menurut Arnon dan Stout 1988 unsur hara dianggap esensial jika memenuhi 3 kriteria yaitu 1 diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus hidup tanaman secara normal, 2 unsur tersebut memegang peran yang penting dalam proses biokimia tertentu dalam tubuh tanaman dan peranannya tidak dapat digantikan atau disubtitusi secara keseluruhan oleh unsur lain, 3 peranan dari unsur tersebut dalam proses biokimia tanaman dibutuhkan secara langsung. Semua unsur hara makro adalah esensial bagi tanaman. Namun terhadap unsur mikro tidak semuanya esensial. Yang tergolong dalam unsur mikro esensial diantaranya dari besi / ferrum Fe, manganese Mn, tembaga / copper Cu, seng / zinc Zn, boron B, klor Cl, molibdenum Mo. b. Unsur Mikro Non Esensial / Fungsional Yaitu unsur hara yang tidak selalu diperlukan tanaman, atau hanya diperlukan oleh jenis-jenis tanaman tertentu. Meski mempunyai manfaat bagi tanaman namun peranannya bisa digantikan oleh unsur hara yang lain. Cobalt Co merupakan unsur hara non esensial yang mempunyai peran dalam penambatan nitrogen simbiotik pada tanaman kacang-kacangan, namun peranan tersebut bisa digantikan oleh molibdenum Mo. Silikon Si merupakan unsur mikro non esensial yang berperan dalam penguatan dinding sel, namun tanpa silikon tanaman masih tetap bisa tumbuh normal. Natrium Na juga merupakan unsur non esensial yang peranannya hanya sebagai penunjang unsur kalium manakala terjadi kekahatan kalium, tapi tidak bisa menggantikan peranan kalium secara keseluruhan. Selain itu ada nikel Ni, selenium Se, titan Ti, dan Iodine I. Beberapa Penggolongan Pupuk Berdasarkan Asalnya 1. Pupuk Alam, yang diproses dari bahan-bahan alami, terdiri dari jenis Organik yang berasal dari limbah hewan pupuk kandang maupun sisa-sisa tanaman kompos, dan pupuk mikrobial. Anorganik berupa mineral alam contohnya fosfat alam, dolomit atau kaptan. 2. Pupuk Sintetis, yang dibuat oleh pabrik dengan cara formulasi atau reaksi kimiawi, contohnya urea, TSP, KCl, ZA, ZK, KNO3, MKP, NPK dan masih banyak lagi. Berdasar Jenis Kandungan Haranya 1. Pupuk Makro, yang mengandung unsur makro dan dibedakan menjadi Pupuk makro tunggal yang hanya mengandung 1 jenis unsur hara makro dominan, contohnya urea 46% N, SP-36 36% P2O5, KCl 60% K2O. Pupuk makro majemuk dengan kandungan lebih dari satu unsur makro dominan, contohnya DAP nitrogen dan fosfat, KNO3 nitrogen dan kalium, MKP fosfat dan kalium, NPK nitrogen, fosfat dan kalium 2. Pupuk Mikro, yang mengandung unsur mikro baik tunggal maupun mikro majemuk. 3. Pupuk Campuran, yang mengandung unsur-unsur makro maupun mikro dalam satu produk. Berdasarkan Bentuk Fisiknya 1. Pupuk granular 2. Pupuk tepung 3. Pupuk kristal / trace cair Berdasarkan Proses Ketersediaan / Pelepasan Haranya 1. Pupuk lepas lambat slow release, yang melepas unsur-unsur hara yang dikandungnya secara pelan-pelan melalui proses pelarutan oleh air di tanah. Jenis ini cocok untuk tanah yang banyak air karena unsur hara yang dikandungnya tidak mudah larut. Kekurangannya adalah efeknya yang lambat bagi tanaman sehingga tidak cocok untuk kondisi tanaman yang memerlukan koreksi kekahatan dalam waktu segera. 2. Pupuk lepas terkendali, yang melepas unsur-unsur hara yang dikandungnya sesuai yang dibutuhkan tanaman. Proses pelepasannya melalui mekanisme pertukaran kation, dimana pupuk melepaskan kation ion + ditukar dengan anion ion - yang dilepaskan oleh akar. Keunggulan pupuk jenis ini lebih awet, bisa bertahan dalam 1 bulan di tanah untuk menyediakan unsur hara secara terkendali bagi tanaman, tidak menyisakan residu, hemat tenaga kerja. Namun seperti pupuk slow release, tidak bisa memberikan efek yang sepat bagi tanaman. 3. Pupuk lepas cepat fast release, yang mudah larut oleh air dan kandungan haranya sudah dalam bentuk tersedia dan siap diserap oleh tanaman. Jenis ini lebih cocok digunakan untuk mensuplai hara dalam waktu yang mendesak dan mengoreksi kekahatan unsur-unsur tertentu. Kelemahannya adalah mudah hilang tercuci, mudah bereaksi dengan unsur lain menjadi berubah sifat, dan tidak sembarangan bisa dicampurkan dengan pupuk lain dalam sekali aplikasi. Pemberian dosis yang berlebihan juga berpotensi meracuni tanaman serta menimbulkan akumulasi residu hara tak terserap sehingga kondisi tanah berubah. Contoh pupuk fast release adalah MKP dan CAN. Jika keduanya dicampurkan akan menyebabkan presipitasi penggumpalan kalsium fosfat yang unsur P jadi slow release. Referensi Artikel Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan – Berita – Unsur Hara Makro dan Mikro yang dibutuhkan oleh Tanaman Bumikita – Artikel – Penggolongan Unsur-Unsur Hara dan PupukÂ
Unsure Hara Esensial Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam internal, tetapi juga ditentukan oleh faktor luar eksternal. Salah satu faktor eksternal tersebut adalah unsur hara esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Apabila unsure tersebut tidak tersedia bagi tanaman, maka tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan unsure tersebut dan pertumbuhan tanaman akan merana. Berdasarkan jumlah yang diperlukan kita mengenal adanya unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang lebih besar berat tubuh tanaman. Sedangkan unsur hara mikro diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang relatif kecil beberapa ppm/ part per million dari berat keringnya. Contoh 1. Unsur N termasuk unsur hara makro. Unsur ini diperlukan oleh tanaman dalam jumlah 1- % berat kering tanaman. Unsur tersebut diperlukan oleh tanaman sebagai penyusun asam amino, protein, dan klorofil. Apabila tanaman kekurangan unsur N akan menunjukkan gejala antara lain klorosis pada daun. Gejala kekurangan N pertama kali akan muncul pada daun tertua. 2. Unsur Al tidak termasuk unsur hara esensial, sebab unsur ini meskipun jumlahnya banyak dalam tanah tetapi tidak diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Keberadaan unsur Al justru dapat bersifat racun bagi tanaman. Unsur ini dapat mengikat fosfat sehingga menjadi tidak tersedia bagi tanaman. 3. Unsur Cu termasuk unsur hara mikro. Unsur ini diperlukan tanaman dalam jumlah yang relatifkecil 6 ppm. Jika jumlahnya banyak, Cu akan menjadi racun bagi tanaman, misalnya Cuakan membunuh ganggang pada konsentrasi 1 ppm. Unsur hara makro antara lain C, H, O, N, P, K, S, Ca, dan Mg. Sedangkan yang termasuk unsure hara mikro adalah Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, dan Cl. Beberapa unsur ada yang esensial bagi tanaman tertentu, misalnya Na, Si dan Co. Karbon diambil oleh tumbuhan dalam bentuk gas CO2 , hidrogen diambil dalam bentuk air H2O, sedangkan oksigen selain dalam bentuk CO2 dan H2O juga dapat diambil dalam bentuk O2, maupun senyawa lainnya. Unsur C, H, dan O merupakan penyusun utama makromolekul, seperti karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat. Setelah C, H, dan O, nitrogen merupakan unsur hara makro terpenting. Nitrogen merupakan komponen dari asam-asam amino juga protein, klorofil, koenzim dan asam nukleat. Nitrogen sering merupakan unsur pembatas pertumbuhan. Walaupun gas N2 menyusun 78 % atmosfir bumi, tumbuhan tidak dapat menggunakannya secara langsung. Gas N2 tersebut harus difiksasi oleh bakteri menjadi amonia NH3. Beberapa tumbuh-tumbuhan seperti kacang tanah, kedelai, kapri, dan tumbuhan legume lainnya bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium spp Gambar 1a. Rhizobium ini dapat memfiksasi gas N2 yang terjerap dalam pori-pori tanah dan mengkonversinya menjadi amonia. Bakteri dari genus Azotobacter, yang hidup bebas dalam tanah, juga dapat melakukan fiksasi nitrogen. Molekul NH3 dengan segera mengikat ion H+ membentuk ion NH4+. Jika bintil akar menghasilkan ion NH4+ melebihi yang diperlukan tanaman maka ion NH4+ akan dibebaskan ke dalam tanah dan dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan non legume. Ion amonium oleh bakteri nitrifikasi spesies dari genus Nitrobacter dan Nitrozomonas dapat diubah menjadi ion NO3 Tumbuhan dapat mengambil nitrogen dalam bentuk ion NH4+ maupun NO3-. Make a Comment
unsur hara esensial dan non esensial